Pengertian CD-ROM
CD-ROM
merupakan akronim dari "compact disc read-only memory" adalah sebuah
piringankompak dari jenis piringan optik (optical
disc) yang dapat menyimpan
data. Ukuran data yang dapat disimpan saat ini bisa mencapai 700MB atau 700 juta bitaCD-ROM
drive hanya bisa
digunakan
untuk membaca sebuah CD saja. Secara gari
besar CD-ROM dibedakan menjadi 2 menurut tipenya
yaitu : ATA/IDE dan SCSI. Yang paling mendasari dari perbedaan tersebut
adalah kecepatannya. Kalau ATA memiliki kecepatan 100-133Mbps sedangkan SCSI
memiliki kecepatan kira-kira 150 Mbps. Untuk tipe SCSI biasanya ditemuka pada
CR RW drive. Pada CD ROM terdapat tulisan 56X artinya kemampuan memberikan
kecepatan transfer data sebesar 56 x150 Kbps. Tipe CD RW juga biasanya
dibedakan berdasarkan kemapuan membakar dan membaca. CD RW tipe 12x8x32 artinya
memiliki kemampuan membakar pada CD R seccepat 12x, membakar pada CD RW secepat
8x, dan membaca CD R/CD RW/dengan kecepatan maksimal 32x.
Fungsi
Telah di jelaskan bahwa CD ROM mempunyai arti bahwa sebuah Hadware yang hanya bisa membaca CD saja. Selain kegunaan dasar tersebut CD ROM juga digunakan untuk melakukan penginstalasian sebuah OS (OPERATING SYSTEM), Game, atau Software-software lainnya. Atau melakukan booting pada saat msuk ke OS bila sebuah System tidak mau berjalan.
Cara kerja
Pada CDROM informasi yang tersimpan juga berupa 0 dan 1. Tentunya angka 0 dan 1 ini bukan langsung tertulis berupa angka 0 dan 1 melainkan merupakan keadaan pada lapisan tertentu pada CD-ROM tersebut. CD-ROM yang dibahas disini adalah CD ROM yang dicetak bukan CD-R ataupun CD-RW. Pada dasarnya semua CD memberikan informasi menggunakan teknik apakah suatu sinar yang diarahkan pada suatu posisi akan dipantulkan ke titik tertentu atau tidak. Perbedaannya terletak pada cara CD tersebut melakukannya. Pada CD-ROM yang memang dicetak, dipantulkan tidaknya suatu sinar itu ditentukan oleh cetakan yang digunakan. Jadi cetakan yang digunakan harus disesuaikan dengan informasi yang ingin disimpan. Setelah dicetak tidak bisa lagi diubah.
data digital yang tersimpan pada CD-ROM tersusun mulai dari bagian terdalam pada CD-ROM menuju ke bagian terluar dari CD-ROM. Selain lapisan yang berguna untuk memantulkan cahaya, masih ada beberapa bagian lain dari CD-ROM. Suatu CD-ROM biasanya memiliki 4 buah bagian, yaitu label, protective layer,reflective layer, dan polycarbonate plastic. Pada pembacaannya sendiri CD-ROM ini akan diputar dengan kecepatan sudut yang tinggi. Oleh karena itu pola yang dicetak pada CD-ROM tersebut harulah memiliki tingkat presisi yang tinggi. Bila ini tidak dipenuhi, penyimpangan informasi bisa saja terjadi. Pada CD-ROM Drive masa kini, kecepatan sudut ini akan terus dipertahankan hingga pada saat pembacaan bagian terluar dari CD-ROM. Hal ini membuat kecepatan linier (kecepatan pembacaan) semakin tinggi pada daerah yang semakin luar. Dengan kecepatan setinggi ini CD-ROM Drive yang digunakan juga harus memiliki tingkat presisi yang tinggi pula. Oleh karena itu wajar saja bila suatu CD-ROM Drive akan melakukan pembacaan dengan kecepatan yang lebih rendah terhadap CDROM yang sudah mengalami banyak gangguan seperti halnya goresa.
Fungsi
Telah di jelaskan bahwa CD ROM mempunyai arti bahwa sebuah Hadware yang hanya bisa membaca CD saja. Selain kegunaan dasar tersebut CD ROM juga digunakan untuk melakukan penginstalasian sebuah OS (OPERATING SYSTEM), Game, atau Software-software lainnya. Atau melakukan booting pada saat msuk ke OS bila sebuah System tidak mau berjalan.
Cara kerja
Pada CDROM informasi yang tersimpan juga berupa 0 dan 1. Tentunya angka 0 dan 1 ini bukan langsung tertulis berupa angka 0 dan 1 melainkan merupakan keadaan pada lapisan tertentu pada CD-ROM tersebut. CD-ROM yang dibahas disini adalah CD ROM yang dicetak bukan CD-R ataupun CD-RW. Pada dasarnya semua CD memberikan informasi menggunakan teknik apakah suatu sinar yang diarahkan pada suatu posisi akan dipantulkan ke titik tertentu atau tidak. Perbedaannya terletak pada cara CD tersebut melakukannya. Pada CD-ROM yang memang dicetak, dipantulkan tidaknya suatu sinar itu ditentukan oleh cetakan yang digunakan. Jadi cetakan yang digunakan harus disesuaikan dengan informasi yang ingin disimpan. Setelah dicetak tidak bisa lagi diubah.
data digital yang tersimpan pada CD-ROM tersusun mulai dari bagian terdalam pada CD-ROM menuju ke bagian terluar dari CD-ROM. Selain lapisan yang berguna untuk memantulkan cahaya, masih ada beberapa bagian lain dari CD-ROM. Suatu CD-ROM biasanya memiliki 4 buah bagian, yaitu label, protective layer,reflective layer, dan polycarbonate plastic. Pada pembacaannya sendiri CD-ROM ini akan diputar dengan kecepatan sudut yang tinggi. Oleh karena itu pola yang dicetak pada CD-ROM tersebut harulah memiliki tingkat presisi yang tinggi. Bila ini tidak dipenuhi, penyimpangan informasi bisa saja terjadi. Pada CD-ROM Drive masa kini, kecepatan sudut ini akan terus dipertahankan hingga pada saat pembacaan bagian terluar dari CD-ROM. Hal ini membuat kecepatan linier (kecepatan pembacaan) semakin tinggi pada daerah yang semakin luar. Dengan kecepatan setinggi ini CD-ROM Drive yang digunakan juga harus memiliki tingkat presisi yang tinggi pula. Oleh karena itu wajar saja bila suatu CD-ROM Drive akan melakukan pembacaan dengan kecepatan yang lebih rendah terhadap CDROM yang sudah mengalami banyak gangguan seperti halnya goresa.
ciri – ciri
a. Media penyimpanan optik
b. Mengunakan sinar laser untuk membaca
c. Kecepatan akses cepatd. Lebih tahan lama/tedak mudah rusak
a. Media penyimpanan optik
b. Mengunakan sinar laser untuk membaca
c. Kecepatan akses cepatd. Lebih tahan lama/tedak mudah rusak
JENIS-JENIS PRINTER dan CARA
KERJANYA
a.letter
quality
Letter Quality printer
adalah printer yang dapat mencetak dengan kualitas seperti mesin tik jadi
tulisannya adalah padat dan jelas. Jenis letter Quality menggunakan element
untuk mencetak huruf-huruf, seperti mesin tik IBM elektrik yang menggunakan
element bola. Kelemahan dad letter quality printer adalah kecepatanya yaitu rata-rata
antara 8-80 karakter per detik tetapi kelemahannya tidak dapat mencetak grafik.
B. Dot Matrix
Printer Dot Matrix
adalah pencetak yang resolusi cetaknya masih sangat rendah. Selain itu ketika
sedang mencetak, printer jenis ini suaranya cenderung keras serta kualitas
untuk mencetak gambar kurang baik karena gambar yang tercetak akan terlihat
seperti titik-titik yang saling berhubungan. Umumnya, printer jenis dot-matrix
juga hanya mempunyai satu warna, yaitu warna hitam.
Cara Kerja:
Printer ini membentuk
karakter dari sejumlah titk-titik Printer dot matrix mempunyai element yang
terdiri dari jarum-jarum yang menekan pita sehingga dapat mencetak pada kertas.
Cara mencetak tersebut dinamakan impact. Kelebihan dari printer ini adalah
kecepatan cetaknya yang mencapai 400 cps, yaitu lima kali lebih cepat dan dapat
mencetak graflk, tetapi kualitas hurufnya tidak sebagus letter Quality.
Kelemahan Cara printer ini bekerja adalah mencetak dari kiri ke kanan ,
kemudian dari kanan ke kiri pada baris berikutnya sehingga untuk mencetak satu
baris teks menjadi lambat.
C. Thermal Printer
Kualitas thermal
printer sama dengan dot matrix karena prinsip kerjanya sama, hanya thermal
printer menggunakan panas dan bukan tekanan atau impact. Keuntungan dari
thermal printer adalah lebih tidak berisik dan mempunyai kecepatan tinggi yaitu
6 halaman per menit, kelemahannya adalah harus menggunakan kertas khusus.
D. Ink Jet
Printer Inkjet
menggunakan tinta. Penyemprotannya menggunakan muatan listrik Sehingga labih tenang
dan mempunyai kecepatan tinggi yaitu s/d 270 cps, Dan dapat ditengkapi dengan
tinta berwarna. Kelemahannya ink jet printer harus menggunakan kertas khusus
sehingga cetakan harus kering sebelum warna lain menimpanya.
Cara Kerja:
Printer jenis ini bekerja
dengan cara menyemprotkan cairan tinta ke kertas. Printhead printer inkjet
diberi nama piezoelectric printheads. Kualitas hasil printer diukur dengan dots
per inch (dpi) dan kecepatan mencetaknya di ukur dengan pages per menutes (ppm).
E. Laser Printer
Pencetak laser atau
Printer laser adalah pencetak untuk komputer yang menggunakan teknologi cahaya
untuk mendapatkan partikel-partikel kecil toner dari cartridge ke kertas.
Cara Kerja:
Cara kerja printer ini
hampir sama dengan mesin fotocopy, perbedaanya pada mesin fotocopy bayangannya
difokuskan pada silinder yang berputar sedangkan laser printer bayangannya
diciptakan dengan titik per titik. Kualitas tulisan laser hampir sama dengan
letter quality. Kecepatan mencetaknya adalah 8 halaman permenit kelemahanyamahal.
F.Interface
Printer dapat
dihubungkan dengan komputer secara seri dengan RS-232C atau parallel dengan
Centronic. Tetapi karena belum standarnya dunia teknologi komputer dan printer
maka untuk menjalankan printer yang berlainan dengan jenis komputemya maka
dapat di gunakan perangkat lunak.
G.Plotter
Plotter merupakan salah
satu peralatan output yang digunakan untuk menggambar grafik dan lain-lain.
Perbedaannya dengan printer menggunakan sistem digital, yaitu analog. Contoh
plotter grafik adalah ECG (Electro Cardiograph) yaitu alat yang digunakan untuk
mengetahui potensial dari denyutan jantung, atau jarum seismograph untuk
mencatat getaran bumi. Plotter dapat menggambar grafik pada kertas, plastik,
maupun pada plastik transparan untuk digunakan dalam proyektor.
Monitor
1)Cara Kerja Monitor
LCD
LCD merupakan singkatan dari Liquid Crystal Display. Secara sederhana LCD terdiri dari dua bagian utama yaitu backlight dan kristal cair. Backlight sendiri adalah sumber cahaya yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah lampu. Lampu Backlight ini biasanya berwarna putih. Cara kerjanya sebagai berikut : kristal cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa ratus spektrum cahaya dengan warna yang berbeda. Beberapa ratus spektrum cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar Untuk mengatur level gelap/terang (brightness) caranya dalah sebagai berikut : pada waktu kristal cair menutup serapat-rapatnya untuk menghasilkan warna hitam seharusnya tidak ada cahaya backlight yang menembusnya. Namun kenyataannya masih ada cahaya backlight yang bisa menembus kristal cair sehingga tidak bisa menampilkan warna hitam dengan baik. Inilah salah satu kekurangan LCD. Jadi semakin besar Contrast Ratio maka semakin bagus pula LCD dalam menampilkan warna. cara paling mudah untuk
mengetahui seberapa bagus Contrast Ratio LCD adalah dengan menampilkan warna hitam di layar. Jika warna hitam tersebut cenderung abu-abu maka masih ada sedikit cahaya backlight yang berhasil menembus kristal cair.
LCD bekerja dengan cara membuka dan menutup layaknya tirai. Proses buka tutup ini berlangsung sangat cepat. Karena itulah ada istilah Response Time di LCD. Response Time adalah waktu yang diperlukan untuk berubah dari posisi kristal cair tertutup rapat (waktu menampilkan warna hitam) ke posisi kristal cair terbuka lebar (waktu menampilkan warna putih). Jadi semakin cepat response time maka semakin baik. Response Time yang lambat akan menimbulkan cacat gambar yang disebut ghosting atau jejak gambar. Biasanya pada objek yang bergerak cepat misal sedang memutar film akan menimbulkan jejak gambar seperti beberapa bujur sangkar yang terlihat seperti persegi.
Sudut Pandang (Viewing Angle) Monitor LCD memiliki sudut pandang yang terbatas jika dibandingkan dengan monitor CRT. Gambar objek pada monitor CRT bisa dilihat dengan jelas dari sudut 180 derajat sekalipun. Namun tidak dengan monitor LCD. Jika pandangan kita sedikit bergeser dari LCD maka gambar objek akan terlihat lebih gelap atau lebih terang. Inilah yang menjadi salah satu kekurangan / kerugian monitor LCD.
LCD merupakan singkatan dari Liquid Crystal Display. Secara sederhana LCD terdiri dari dua bagian utama yaitu backlight dan kristal cair. Backlight sendiri adalah sumber cahaya yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah lampu. Lampu Backlight ini biasanya berwarna putih. Cara kerjanya sebagai berikut : kristal cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa ratus spektrum cahaya dengan warna yang berbeda. Beberapa ratus spektrum cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar Untuk mengatur level gelap/terang (brightness) caranya dalah sebagai berikut : pada waktu kristal cair menutup serapat-rapatnya untuk menghasilkan warna hitam seharusnya tidak ada cahaya backlight yang menembusnya. Namun kenyataannya masih ada cahaya backlight yang bisa menembus kristal cair sehingga tidak bisa menampilkan warna hitam dengan baik. Inilah salah satu kekurangan LCD. Jadi semakin besar Contrast Ratio maka semakin bagus pula LCD dalam menampilkan warna. cara paling mudah untuk
mengetahui seberapa bagus Contrast Ratio LCD adalah dengan menampilkan warna hitam di layar. Jika warna hitam tersebut cenderung abu-abu maka masih ada sedikit cahaya backlight yang berhasil menembus kristal cair.
LCD bekerja dengan cara membuka dan menutup layaknya tirai. Proses buka tutup ini berlangsung sangat cepat. Karena itulah ada istilah Response Time di LCD. Response Time adalah waktu yang diperlukan untuk berubah dari posisi kristal cair tertutup rapat (waktu menampilkan warna hitam) ke posisi kristal cair terbuka lebar (waktu menampilkan warna putih). Jadi semakin cepat response time maka semakin baik. Response Time yang lambat akan menimbulkan cacat gambar yang disebut ghosting atau jejak gambar. Biasanya pada objek yang bergerak cepat misal sedang memutar film akan menimbulkan jejak gambar seperti beberapa bujur sangkar yang terlihat seperti persegi.
Sudut Pandang (Viewing Angle) Monitor LCD memiliki sudut pandang yang terbatas jika dibandingkan dengan monitor CRT. Gambar objek pada monitor CRT bisa dilihat dengan jelas dari sudut 180 derajat sekalipun. Namun tidak dengan monitor LCD. Jika pandangan kita sedikit bergeser dari LCD maka gambar objek akan terlihat lebih gelap atau lebih terang. Inilah yang menjadi salah satu kekurangan / kerugian monitor LCD.
2) CARA KERJA MONITOR
LED
LED atau Light Emitting Diode
LED adalah dioda yang dapat mengeluarkan cahaya. Karena kemampuannya itu maka LED lebih sering dipakai sebagai indikator dalam suatu alat. Ingin mengetahui lebih dalam lagi ??? Pembahasannya akan disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami maka Ikuti terus tutorial ini.
Prinsip kerja LED
Di dalam LED terdapat sejumlah zat kimia yang akan mengeluarkan cahaya jika elektron-elektron melewatinya. Dengan mengganti zat kimia ini, kita dapat mengganti panjang gelombang cahaya yang dipancarkan, seperti infrared, hijau/biru/merah dan ultraviolet.
Cara Kerja LED
Kita sudah tau bahwa LED adalah dioda, sehingga memiliki kutup ( polar ). Arah arus konvensional hanya dapat mengalir dari anoda ke katoda. Dan bagaimana kita dapat membedakan kutup-kutupnya ?? Perhatikan bahwa 2 kawat ( kaki ) pada LED memiliki panjang yang berbeda. Kawat yang panjang adalah anoda sedangkan yang pendek adalah katoda.
Ada cara lain lagi,
yaitu jika kamu melihat dari atas, kamu akan mengetahui ada sisi yang datar.
Sisi yang datar itu adalah katoda. Jika kamu lihat ke dalamnya, kamu dapat
membedakannya berdasarkan bentuk yang terlihat.
Dan bagaimana dengan LED bertipe surface mount ( SMD ) ?
Prinsip kerjanya masih sama, hanya bentuknya saja yang berbeda. Ada beberapa cara yang berbeda untuk menandai kutup dari LED SMD, Jadi cara yang terbaik adalah mengecek pada datasheet.
Bagaimana dalam memilih resistor ?
Mengapa kamu memerlukan resistor yang dirangkai seri dengan LED ? Karena tidak ada pengatur kuat arusnya ! LED akan terbakar jika tanpa resistor.
Arus menentukan seberapa terang sebuah LED. Lebih besar arus maka lebih terang pula LED itu. Arus pada LED seharusnya sekitar 10 – 20 mA. Ketika arus melewati sebuah LED, jatuh tegangan pada LED sekitar 1,6 V, sebenarnya tergantung pada arus juga. Jadi begitulah gunanya sebuah resistor.
Kemudian, Lihatlah datasheet sebuah LED. Lihatlah ke bawah sampai kamu melihat beberapa grafik.
Terlebih dahulu lihatlah grafik sebelah kanan. Pilihlah terang LED yang diinginkan dan pakailah grafik ini untuk menentukan arus yang diperlukan. Sebagai contoh, Kita memilih intensitas luminous ( tingkat terang gelap sebuah LED ) sebesar 1, diketahui bahwa arus sebesar 20 mA yang diperlukan.
Ini bearti bahwa arus 20 mA harus melewati LED untuk mendapatkan terangnya LED sebesar 1. Sekarang, kita dapat menghitung jatuh tegangan pada LED berdasarkan arus yang diketahui. Lihatlah grafik sebelah kiri pada 20 mA. Sekarang kamu tahu bahwa jatuh tegangannya sebesar 1,85 V. Ketahuilah bahwa jatuh tegangan pada LED tidak hanya sebuah fungsi dari arus, tetapi juga warna LED dan suhu (disebabkan perbedaan zat kimia pada LED ).
Warna Beda Potensial
Infrared 1,6 V
Merah 1,8 V – 2,1 V
Jingga 2,2 V
Kuning 2,4 V
Hijau 2,6 V
Biru 3,0 V – 3,5 V
Putih 3,0 V – 3,5 V
Ultraviolet 3,5 V
Kemudian, menentukan berapa tegangan yang digunakan untuk LED. Contohnya, jikakamu menggunakan regulator 5 V, bearti kamu menggunakan tegangan 5 V. Jika kamu menggunakan baterei 6 V, bearti tegangan yang digunakan 6 V.
Terakhir, Gunakan persamaan ini ( berdasarkan hukum Ohm, V = IR )
(tegangan yang digunakan – jatuh tegangan )/ arus forward = nilai resistor
( 6 V – 1,85 V ) / 0,02 A = 207,5 ohms
LED tidak begitu sangat sensitif terhadap nilai resistor, Jadi jangan khawatir jika kamu harus menggunakan resistor dengan toleransi besar.
Lain-lainAda beberapa hal penting yang sebaiknya kamu ketahui dalam datasheet LED. Yang pertama adalah sudut pandang. Sudut pandangn yang lebar bearti cahaya tidak akan sampai jauh, tetapi akan menyebar. Lampu flash pada kamera memiliki sudut pandang yang lebar.
Akan tetapi, sudut pandang yang sempit bearti cahaya lebih terkonsentrasi pada area yang lebih kecil, seperti laser.
Datasheet biasanya akan memberi kamu berupa angka tunggal, tetapi beberapa akan menjelaskan lebih detail dalam distribusi cahaya per sudut.
Dan tentunya pada grafik panjang gelombang, terdapat nilai puncaknya. Mengapa grafik ini penting ? Itu akan berguna jika kamu menggabungkan LED dengan sensor warna.
Dan bagaimana dengan LED bertipe surface mount ( SMD ) ?
Prinsip kerjanya masih sama, hanya bentuknya saja yang berbeda. Ada beberapa cara yang berbeda untuk menandai kutup dari LED SMD, Jadi cara yang terbaik adalah mengecek pada datasheet.
Bagaimana dalam memilih resistor ?
Mengapa kamu memerlukan resistor yang dirangkai seri dengan LED ? Karena tidak ada pengatur kuat arusnya ! LED akan terbakar jika tanpa resistor.
Arus menentukan seberapa terang sebuah LED. Lebih besar arus maka lebih terang pula LED itu. Arus pada LED seharusnya sekitar 10 – 20 mA. Ketika arus melewati sebuah LED, jatuh tegangan pada LED sekitar 1,6 V, sebenarnya tergantung pada arus juga. Jadi begitulah gunanya sebuah resistor.
Kemudian, Lihatlah datasheet sebuah LED. Lihatlah ke bawah sampai kamu melihat beberapa grafik.
Terlebih dahulu lihatlah grafik sebelah kanan. Pilihlah terang LED yang diinginkan dan pakailah grafik ini untuk menentukan arus yang diperlukan. Sebagai contoh, Kita memilih intensitas luminous ( tingkat terang gelap sebuah LED ) sebesar 1, diketahui bahwa arus sebesar 20 mA yang diperlukan.
Ini bearti bahwa arus 20 mA harus melewati LED untuk mendapatkan terangnya LED sebesar 1. Sekarang, kita dapat menghitung jatuh tegangan pada LED berdasarkan arus yang diketahui. Lihatlah grafik sebelah kiri pada 20 mA. Sekarang kamu tahu bahwa jatuh tegangannya sebesar 1,85 V. Ketahuilah bahwa jatuh tegangan pada LED tidak hanya sebuah fungsi dari arus, tetapi juga warna LED dan suhu (disebabkan perbedaan zat kimia pada LED ).
Warna Beda Potensial
Infrared 1,6 V
Merah 1,8 V – 2,1 V
Jingga 2,2 V
Kuning 2,4 V
Hijau 2,6 V
Biru 3,0 V – 3,5 V
Putih 3,0 V – 3,5 V
Ultraviolet 3,5 V
Kemudian, menentukan berapa tegangan yang digunakan untuk LED. Contohnya, jikakamu menggunakan regulator 5 V, bearti kamu menggunakan tegangan 5 V. Jika kamu menggunakan baterei 6 V, bearti tegangan yang digunakan 6 V.
Terakhir, Gunakan persamaan ini ( berdasarkan hukum Ohm, V = IR )
(tegangan yang digunakan – jatuh tegangan )/ arus forward = nilai resistor
( 6 V – 1,85 V ) / 0,02 A = 207,5 ohms
LED tidak begitu sangat sensitif terhadap nilai resistor, Jadi jangan khawatir jika kamu harus menggunakan resistor dengan toleransi besar.
Lain-lainAda beberapa hal penting yang sebaiknya kamu ketahui dalam datasheet LED. Yang pertama adalah sudut pandang. Sudut pandangn yang lebar bearti cahaya tidak akan sampai jauh, tetapi akan menyebar. Lampu flash pada kamera memiliki sudut pandang yang lebar.
Akan tetapi, sudut pandang yang sempit bearti cahaya lebih terkonsentrasi pada area yang lebih kecil, seperti laser.
Datasheet biasanya akan memberi kamu berupa angka tunggal, tetapi beberapa akan menjelaskan lebih detail dalam distribusi cahaya per sudut.
Dan tentunya pada grafik panjang gelombang, terdapat nilai puncaknya. Mengapa grafik ini penting ? Itu akan berguna jika kamu menggabungkan LED dengan sensor warna.
3) CARA KERJA MONITOR
CRT
Alignment (penempatan) yang presisi pada sinar elektron merupakan hal
yang penting: Sebuah deviasi yang kecil saja dapat menyebabkan fosfor yang
salah tertembak sehingga menghasilkan gambar yang buram. Elektron diarahkan
dengan dua cara. Pertama sebuah deflection yoke–sebuah kumparan kawat yang
menciptakan sebuah medan magnet–mengarahkan elektron tersebut ke bagian belakang
dari muka tabung, dan menyebabkan sinar tersebut berjalan melintang dari atas
ke bawah tabung tersebut. Yoke tersebut dengan komponen elektronik pendukungnya
adalah bagian yang bertanggung jawab terhadap integritas dari gambar yang
tampak di layar.
Sesaat sebelum elektron tersebut menyentuh fosfor, mereka melalui sebuah shadow mask atau aperture grille yang terletak sepersekian inci di belakang layar, yang menyaring tembakan elektron tersebut agar mengenai fosfor yang tepat. Pada sebuah monitor CRT shadow mask, selembar metal yang memiliki lubang-lubang mengarahkan elektron yang ditembakkan pada lingkaran fosfor. Pada monitor CRT aperture grille sinar diarahkan langsung melalui slot diantara kawat vertikal yang tipis. Pada kedua jenis monitor tersebut, ruang diantara lubang atau kawat tersebut (yang dikenal sebagai “dot pitch” pada jenis shadow mask dan “grille pitch” pada jenis aperture grille) menentukan seberapa detail gambar yang dihasilkan oleh monitor: Secara garis besar, semakin kecil pitch, semakin presisi penempatan sinar tersebut, sehingga semakin jelas gambar yang ditampilkan.
Resolusi sebuah monitor–yang juga berlaku sebagai pengukur tingkat kedetailan yang dapat ditawarkan oleh sebuah monitor–diukur dengan menggunakan angka pixel dan baris. Sebagai contoh, pada sebuah monitor CRT dengan resolusi 1024 kali 768, sinar elektron menyinari 1024 pixel saat melewati tabung secara horisontal dari kiri ke kanan. Saat mencapai tepi layar, sinar tersebut berhenti dan bergerak ke baris di bawahnya. Sinar ini akan melakukan proses yang sama terus-menerus hingga mencapai baris ke 768 dari pixel yang ada di layar. Saat sinar mencapai baris terbawah, ia akan kembali ke atas dan mulai bekerja kembali. Sebuah monitor dengan refresh rate 75Hz menyelesaikan 75 kali pekerjaan bolak-balik dari atas ke bawah selama satu detik! Bila sebuah CRT me-refresh gambar terlalu lambat, maka Anda akan melihat sebuah flicker atau kedipan di layar yang dipercayai menyebabkan kelelahan pada mata.
Sesaat sebelum elektron tersebut menyentuh fosfor, mereka melalui sebuah shadow mask atau aperture grille yang terletak sepersekian inci di belakang layar, yang menyaring tembakan elektron tersebut agar mengenai fosfor yang tepat. Pada sebuah monitor CRT shadow mask, selembar metal yang memiliki lubang-lubang mengarahkan elektron yang ditembakkan pada lingkaran fosfor. Pada monitor CRT aperture grille sinar diarahkan langsung melalui slot diantara kawat vertikal yang tipis. Pada kedua jenis monitor tersebut, ruang diantara lubang atau kawat tersebut (yang dikenal sebagai “dot pitch” pada jenis shadow mask dan “grille pitch” pada jenis aperture grille) menentukan seberapa detail gambar yang dihasilkan oleh monitor: Secara garis besar, semakin kecil pitch, semakin presisi penempatan sinar tersebut, sehingga semakin jelas gambar yang ditampilkan.
Resolusi sebuah monitor–yang juga berlaku sebagai pengukur tingkat kedetailan yang dapat ditawarkan oleh sebuah monitor–diukur dengan menggunakan angka pixel dan baris. Sebagai contoh, pada sebuah monitor CRT dengan resolusi 1024 kali 768, sinar elektron menyinari 1024 pixel saat melewati tabung secara horisontal dari kiri ke kanan. Saat mencapai tepi layar, sinar tersebut berhenti dan bergerak ke baris di bawahnya. Sinar ini akan melakukan proses yang sama terus-menerus hingga mencapai baris ke 768 dari pixel yang ada di layar. Saat sinar mencapai baris terbawah, ia akan kembali ke atas dan mulai bekerja kembali. Sebuah monitor dengan refresh rate 75Hz menyelesaikan 75 kali pekerjaan bolak-balik dari atas ke bawah selama satu detik! Bila sebuah CRT me-refresh gambar terlalu lambat, maka Anda akan melihat sebuah flicker atau kedipan di layar yang dipercayai menyebabkan kelelahan pada mata.
hp deskjet 5525 driverhp deskjet 5525 driverhp deskjet 5525 driverhp deskjet 5525 driverhp deskjet 5525 driver
BalasHapus