Sejarah Perkembangan Hardisk
Harddisk pada awal
perkembangannya didominasi oleh perusahaan raksasa yang menjadi standard
komputer yaitu IBM. Ditahun-tahun berikutnya muncul perusahaan-perusahaan lain
antara lain Seagate, Quantum, Conner sampai dengan Hewlet Packard’s di tahun
1992. Pada awalnya teknologi yang digunakan untuk baca/tulis, antara head
baca/tulisnya dan piringan metal penyimpannya saling menyentuh. Tetapi pada
saat ini hal ini dihindari, dikarenakan kecepatan putar harddisk saat ini yang
tinggi, sentuhan pada piringan metal penyimpan justru akan merusak fisik dari
piringan tersebut.
Dari gambar tersebut dapat
dilihat dari tahun 1984 sampai dengan 2006 mendatang, perkembangan teknologi
penyimpanan data berkembang cepat. Mulai dari ukuran mikro untuk penggunaan
laptop sampai ukuran normal untuk penggunaan PC Desktop.
Harddisk
Harddisk merupakan
piranti penyimpanan sekunder dimana data disimpan sebagai pulsa magnetik pada
piringan metal yang berputar yang terintegrasi. Data disimpan dalam lingkaran
konsentris yang disebut track. Tiap track dibagi dalam beberapa segment yang
dikenal sebagai sector. Untuk melakukan operasi baca tulis data dari dan ke
piringan, harddisk menggunakan head untuk melakukannya, yang berada disetiap
piringan. Head inilah yang selanjut bergerak mencari sector-sector tertentu
untuk dilakukan operasi terhadapnya. Waktu yang diperlukan untuk mencari sector
disebut seek time. Setelah menemukan sector yang diinginkan, maka head akan
berputar untuk mencari track. Waktu yang diperlukan untuk mencari track ini
dinamakan latency.
Harddisk merupakan
media penyimpan yang didesain untuk dapat digunakan menyimpan data dalam
kapasitas yang besar. Hal ini dilatar belakangi adanya program aplikasi yang
tidak memungkinkan berada dalam 1 disket dan juga membutuhkan media penyimpan
berkas yang besar misalnya database suatu instansi. Tidak hanya itu, harddisk
diharapkan juga diimbangi dari kecepatan aksesnya. Kecepatan harddisk bila
dibandingkan dengan disket biasa, sangat jauh. Hal ini dikarenakan harddisk
mempunyai mekanisme yang berbeda dan teknologi bahan yang tentu saja lebih baik
dari pada disket biasa. Bila tanpa harddisk, dapat dibayangkan betapa banyak
yang harus disediakan untuk menyimpan data kepegawaian suatu instansi atau
menyimpan program aplikasi. Hal ini tentu saja tidak efisien. Ditambah lagi
waktu pembacaannya yang sangat lambat bila menggunakan media penyimpanan disket
konvensional tersebut.
Komponen Harddisk
Didalam Harddisk terdapat
beberapa komponen-komponen penting, dengan mengetahui komponen-komponen Hardisk
ini kita dapat lebih memelihara hardisk kita agar dokumen dan data kita aman
tersimpan di dalamnya. Sebab bila anda memiliki Data yang penting, maka bila
hardisk anda rusak maka data andapun ikut rusak. Tapi bila Mother Board atau
komponen lainnya rusak sementara hardisk tidak rusak, anda dapat mengganti komponen
lainnya dan memasang hardisk anda tersebut dan data di dalamnya tetap aman.
Inilah beberapa komponen penting dari Hardisk :
Platter
Berbentuk sebuah Pelat atau
piringan yang berfungsi sebagai penyimpan data.Berbentuk bulat,merupakan cakram
padat,memiliki pola-pola magnetis pada pada sisi-sisi permukaanya.Platter
terbuat dari metal yang mengandung jutaan magnet-magnet kecil yang disebut
dengan magnetic domain.Domain-domain ini diatur dalam satu atau dua arah untuk
mewakili binary “1” dan “0”
Dalam piringan tersebut terdiri dari beberapa track,
dan beberapa sector, dimana track dan sctor ini adalah tempat penyimpanan data
serta file system. Misalnya hardisk kita berkapasitas 40 GB, bila di format
kapasitasnya tidak sampai 40 Gb. karena harus ada trac dan sector yang dipakai
untuk menyimpan ID pengenal dari formating hardisk tersebut.
Jumlah pelat dari masing-masing harddisk
berbeda-beda,tergantung pada teknologi yang digunakan dan kapasitas yang
dimiliki tiap harddisk.Untuk harddisk-harddisk keluaran terbaru,biasanya sebuah
plat memiliki daya tampung 10 sampai 20 Gigabyte.Contohnya sebuah Harddisk
berkapasitas 40 Gigabyte,biasanya terdiri dari dua buah plat yang masing-masing
berkapasitas 20 Gigabyte.
Spindle
Spindle merupakan suatu poros
tempat meletakan platter.Poros ini memiliki sebuah penggerak yang berfungsi
untuk memutar pelat harddisk yang disebut dengan spindle motor.Spimdle inilah
yang berperan ikut dalam menentukan kualitas harddisk karena makin cepat
putaranya,berarti makin bagus kualitas harddisknya.Satuan untuk mengukur
perputaran adalah Rotation Per Minutes atau biasa disebut RPM.Ukuran yang
sering kita dengar untuk kecepatan perputaran ini antara lain 5400 RPM,7200 RPM
atau 10000 RPM.
Head
Piranti ini berfungsi untuk
membaca data pada permukaan pelat dan merekam informasi ke dalamnya.Setiap
pelat harddisk memiliki dua buah head.Satu di atas permukaan dan satunya lagi
dibawah permukaan.
Head ini berupa piranti yang elektromagnetik yang
ditempatkan pada permukaan pelat dan menempel pada sebuah slider.Slider melekat
pada sebuah tangkai yang melekat pada actuator arms.Actuator arms dipasang mati
pada poros actuator oleh suatu papan yang disebut dengan logic board.
Oleh karena itu pada saat hardisk bekerja tidak boleh
ada guncangan atau getaran, karena head dapat menggesek piringan hardisk
sehingga akan mengakibatkan Bad Sector, dan juga dapat menimbulkan kerusakan
Head Harddisk sehingga hardisk tidak dapat lagi membaca Track dan Sector dari
Hardisk.
Logic Board
Logic Board merupakan papan
pengoperasian pada hardisk, dimana pada logic Board terdapat Bios Hardisk
sehingga hardisk pada saat dihubungkan ke Mother Board secara otomatis mengenal
hardisk tersebut, seperti Maxtor, Seagete dll. selain tempat Bios hardisk Logic
Board juga tempat switch atau pendistribusian Power Supply dan data dari Head
Hardisk ke mother Board untuk ki kontrol oleh Processor.
Actual Axis
Adalah poros untuk menjadi
pegangan atau sebagai tangan robot agar Head dapat membaca sctor dari hardisk.
Ribbon Cable
Ribbon cable adalah penghubung
antara Head dengan Logic Board, dimana setiap dokumen atau data yang di baca
oleh Head akan di kirim ke Logic Board untuk selanjutnya di kirim ke Mother
Board agar Processor dapat memproses data tersebut sesuai dengan input yang di
terima.
IDE Conector
Adalah kabel penghubung antara
hardisk dengan matherboard untuk mengirim atau menerima data.
Sekarang ini hardisk rata-rata sudah menggunakan system SATA sehingga tidak memerlukan kabel Pita (Cable IDE)
Sekarang ini hardisk rata-rata sudah menggunakan system SATA sehingga tidak memerlukan kabel Pita (Cable IDE)
Setting Jumper
Setiap hardis memiliki setting
jumper, fungsinya untuk menentukan kedudukan hardisk tersebut.
Bila pada komputer kita dipasang 2 buah hardisk, maka
dengan menyeting Setting Jumper kita bisa menentukan mana hardisk Primer dan
mana Hardisk Sekunder yang biasanya disebut Master dan Slave.
Master adalah hardisk utama tempat system di instal,
sedangkan Slave adalah hardisk ke dua biasanya dibutuhkan untuk tempat
penyimpanan dokumen dan data. Bila Jumper settingnya tidak di set, maka hardisk
tersebut tidak akan bekerja.
Power Conector
Adalah sumber arus yang langsung
dari power supply. Power supply pada hardisk ada dua bagian :
1. Tegangan 12 Volt, berfungsi untuk
menggerakkan mekanik seperti piringan dan Head.
2. Tegangan 5 Volt, berfungsi untuk
mensupply daya pada Logic Board agar dapat bekerja mengirim dan menerima data.
Jenis atau Type Harddisk
Harddisk merupakan tempat
penyimpanan data (storage device) di dalam sebuah komputer. Beberapa tipe
hardisk yang sering digunakan adalah :
1. Advanced Technology Attachment (ATA).
ATA merupakan interface Harddisk yang paling popular dan banyak digunakan pada PC Desktop maupun PC Server. ATA menggunakan teknologi transfer data secara parallel (semua bit data dikirim secara bersamaan). Kecepatan transfer ATA sebesar 100MB/s atau dikenal dengan ATA/100 dan 133MB/s atau ATA/133. Saat ini teknologi ATA sudah mulai ditinggalkan dan diganti oleh SATA.
1. Advanced Technology Attachment (ATA).
ATA merupakan interface Harddisk yang paling popular dan banyak digunakan pada PC Desktop maupun PC Server. ATA menggunakan teknologi transfer data secara parallel (semua bit data dikirim secara bersamaan). Kecepatan transfer ATA sebesar 100MB/s atau dikenal dengan ATA/100 dan 133MB/s atau ATA/133. Saat ini teknologi ATA sudah mulai ditinggalkan dan diganti oleh SATA.
SATA merupakan interface harddisk yang menggunakan teknologi serial (data dikirim secara berurutan dengan system paket bit data). Dengan teknologi serial, transfer data di dalam system Hardisk menjadi lebih cepat dan efisien. Saat ini terdapat beberapa tipe sata yaitu:
1. SATA1 (transfer rate sebesar
150MB/s)
2. SATA2 (transfer rate sebesar 300
MB/s) dan
3. SATA3 (transfer rate mencapai
600 MB/s).
Perangkat SATA1 bisa dipasang di SATA 2 maupun sebaliknya. Tapi dengan pengurangan kecepatan tentunya. Jadi kalau harddisknya Sata2 sedangkan Mobo Sata1 standar yang dipakai adalah Sata1 karena Harddisk dengan teknologi Sata2 itu backward compatible dengan teknologi sebelumnya yaitu Sata1.
Dibanding ATA, Teknologi SATA tidak hanya unggul dalam hal kecepatan saja, tetapi ada beberapa keunggulan lain seperti :
SATA bersifat hot plug, dapat dipasang dan dilepas saat computer masih hidup.
Kabel SATA lebih tipis dan panjang maksimal sampai dengan 1 meter, sedangkan kabel ATA hanya sampai 18 inch.
Perangkat SATA1 bisa dipasang di SATA 2 maupun sebaliknya. Tapi dengan pengurangan kecepatan tentunya. Jadi kalau harddisknya Sata2 sedangkan Mobo Sata1 standar yang dipakai adalah Sata1 karena Harddisk dengan teknologi Sata2 itu backward compatible dengan teknologi sebelumnya yaitu Sata1.
Dibanding ATA, Teknologi SATA tidak hanya unggul dalam hal kecepatan saja, tetapi ada beberapa keunggulan lain seperti :
SATA bersifat hot plug, dapat dipasang dan dilepas saat computer masih hidup.
Kabel SATA lebih tipis dan panjang maksimal sampai dengan 1 meter, sedangkan kabel ATA hanya sampai 18 inch.
3. Small
Computer System Interface (SCSI)
Merupakan interface harddisk yang umum digunakan pada PC Server. SCSI masih menggunakan teknologi parallel, tetapi lebih cepat dan efisien dibandingkan ATA dalam pengolahan data - data kapasitas besar.
Merupakan interface harddisk yang umum digunakan pada PC Server. SCSI masih menggunakan teknologi parallel, tetapi lebih cepat dan efisien dibandingkan ATA dalam pengolahan data - data kapasitas besar.
Karakteristik Harddisk
Karakteristik yang digunakan untuk mengenali lebih
dalam dari sebuah harddisk. Beberapa karakteristik yang cukup penting adalah
kapasitas, kecepatan putar, dan ukuran fisik harddisk.
a. Kapasitas
kapasitas merupakan kemampuan harddisk untuk menyimpan data. Satuan dari kapasitas ini adalah byte. Sekarang ini, rata-rata harddisk baru memiliki kapasitas sebesar 40 Giga byte. Untuk mengetahui maksud dari kapasitas lebih lanjut, perhatikan pengertian byte sebagai berikut :
* Bit = nilai 0 atau 1 padasistem digital.
* 1 byte = 8 bit atau anggap saja sama dengan satu huruf/karakter.
* 1 kilo byte = 1000 byte.
* 1 Mega byte = 1000 kilo byte
* 1 Giga byte = 1000 mega byte
* danseterusnya.
jadi jika harddisk kita memiliki kapasitas 10 giga byte, berarti harddisk tersebut memiliki kemampuan untuk meyimpan data sebanyak 10 x 1000 x 1000 x 1000 karakter.
b. kecepatan putar.
kecepatan putar yang dimaksud adalah berapakah kecepatan berputarnya piringan harddisk per menit. Satuan kecepatan putar ini adalah rpm (rotation per minutes). Setiap harddisk memiliki kecepatan putar yang bervariasi. rata-rata harddisk sekarang putarannya adalah 7200 sampai dengan 10.000 rpm.
c. ukuran fisik
Harddisk yang banyak beredar sekarang, rata-rata memiliki ukuran 3,5 inchi. Setelah pada teknologi harddisk lama berukuran 5+ inchi punah dan berganti dengan ukuran 3+ inchi, sekarang mulai dikembangkan harddisk berukuran 2+ inchi dan bahkan 1+ inchi. Pada perkembangan kedepan ukuran fisik harddisk diprediksikan akan semakin mengecil.
d. transfer rate
transfer rate atau kecepatan transfer, merupakan salah satu bagian terpenting dalam mengukur performa harddisk. kecepatan transfer ini menyatakan seberapa cepat data dapat dipindahkan dari dan kepiringan (platter) untuk melakukan proses menulis atau membaca data.
kecepatan ini biasanya dicatat sebagai kecepatan minimum dan maksimum, meski banyak produsen harddisk yang hanya melaporkan kecepatan maksimumnya. Satuan dari kecepatan transfer ini adalah MBps (Mega Byte per second).
ada dua jenis kecepatan transfer dalam suatu harddisk yang terkadang sering rancu untuk menyebut salah satu diantaranya yaitu :
* kecepatan transfer interface : kecepatan interface mengirim dan menerima data dari dan ke harddisk.
* kecepatan transfer media rata-rata : kecepatan transfer baca tulis pada platter harddisk.
selanjutnya, perhatikan contoh perbandingan dua jenis harddisk seperti berikut ini :
* IBM 120 GXP
kecepatan putar : 7200 rpm
kecepatan transfer interface : 100 MBps
kecepatan transfer media : 42,27 MBPs
* Maxtor D540X
kecepatan putar : 5400 rpm
kecepatan transfer interface : 133 MBps
kecepatan transfer media : 30,97 MBps
e. waktu akses rata-rata
waktu akses rata-rata atau yang dikenal dengan average seek time adalah waktu rata-rata yang diperlukan untuk menggerakkan head dari satu cylinder ke cylinder lain dalam jarak yang acak. Cara untuk mengukur hal ini adalah dengan menjalankan operasi pencarian track secara acak, kemudian membagi jumlah waktunya dengan jumlah operasi pencarian yang dilakukan.
kapasitas merupakan kemampuan harddisk untuk menyimpan data. Satuan dari kapasitas ini adalah byte. Sekarang ini, rata-rata harddisk baru memiliki kapasitas sebesar 40 Giga byte. Untuk mengetahui maksud dari kapasitas lebih lanjut, perhatikan pengertian byte sebagai berikut :
* Bit = nilai 0 atau 1 padasistem digital.
* 1 byte = 8 bit atau anggap saja sama dengan satu huruf/karakter.
* 1 kilo byte = 1000 byte.
* 1 Mega byte = 1000 kilo byte
* 1 Giga byte = 1000 mega byte
* danseterusnya.
jadi jika harddisk kita memiliki kapasitas 10 giga byte, berarti harddisk tersebut memiliki kemampuan untuk meyimpan data sebanyak 10 x 1000 x 1000 x 1000 karakter.
b. kecepatan putar.
kecepatan putar yang dimaksud adalah berapakah kecepatan berputarnya piringan harddisk per menit. Satuan kecepatan putar ini adalah rpm (rotation per minutes). Setiap harddisk memiliki kecepatan putar yang bervariasi. rata-rata harddisk sekarang putarannya adalah 7200 sampai dengan 10.000 rpm.
c. ukuran fisik
Harddisk yang banyak beredar sekarang, rata-rata memiliki ukuran 3,5 inchi. Setelah pada teknologi harddisk lama berukuran 5+ inchi punah dan berganti dengan ukuran 3+ inchi, sekarang mulai dikembangkan harddisk berukuran 2+ inchi dan bahkan 1+ inchi. Pada perkembangan kedepan ukuran fisik harddisk diprediksikan akan semakin mengecil.
d. transfer rate
transfer rate atau kecepatan transfer, merupakan salah satu bagian terpenting dalam mengukur performa harddisk. kecepatan transfer ini menyatakan seberapa cepat data dapat dipindahkan dari dan kepiringan (platter) untuk melakukan proses menulis atau membaca data.
kecepatan ini biasanya dicatat sebagai kecepatan minimum dan maksimum, meski banyak produsen harddisk yang hanya melaporkan kecepatan maksimumnya. Satuan dari kecepatan transfer ini adalah MBps (Mega Byte per second).
ada dua jenis kecepatan transfer dalam suatu harddisk yang terkadang sering rancu untuk menyebut salah satu diantaranya yaitu :
* kecepatan transfer interface : kecepatan interface mengirim dan menerima data dari dan ke harddisk.
* kecepatan transfer media rata-rata : kecepatan transfer baca tulis pada platter harddisk.
selanjutnya, perhatikan contoh perbandingan dua jenis harddisk seperti berikut ini :
* IBM 120 GXP
kecepatan putar : 7200 rpm
kecepatan transfer interface : 100 MBps
kecepatan transfer media : 42,27 MBPs
* Maxtor D540X
kecepatan putar : 5400 rpm
kecepatan transfer interface : 133 MBps
kecepatan transfer media : 30,97 MBps
e. waktu akses rata-rata
waktu akses rata-rata atau yang dikenal dengan average seek time adalah waktu rata-rata yang diperlukan untuk menggerakkan head dari satu cylinder ke cylinder lain dalam jarak yang acak. Cara untuk mengukur hal ini adalah dengan menjalankan operasi pencarian track secara acak, kemudian membagi jumlah waktunya dengan jumlah operasi pencarian yang dilakukan.
Partisi Harddisk
Apakah Partisi Itu ?
Partisi sendiri berasal dari bahasa
Inggris ‘partition’, yang berarti bagian. Jadi secara singkatnya pengertian
partisi hardisk adalah bagian-bagian Ruangan Terpisah dalam media penyimpanan
sebuah Harddisk.
Mempartisi hardisk itu hukumnya wajib. Karena
mempartisi hardisk itu adalah menentukan area pada hardisk yang akan digunakan
untuk sistem dan mana yang digunakan untuk data. Mempartisi harddisk juga
sering dimanfaatkan untuk menghindari bad sector, supaya area yang rusak tidak
digunakan, sehingga area yang akan digunakan bersih dari bad sector.
Jenis
Partisi Harddisk
Partisi Harddisk bukanlah C, D atau E dst,
tetapi itu adalah drive Letter atau symbol untuk kemudahan operasional
partisi. Melainkan primary partition, Extended dan Logical.
Partisi disk merupakan suatu bagian logical
dari disk drive. Setiap partisi dapat dinyatakan oleh sebuah huruf dan
akan menjadi drive yang bisa diakses pada sistem operasi . Mengapa kita
perlu membagi partisi harddisk lebih dari satu? Hal ini berguna untuk
mempermudah anda dalam melakukan pengorganisasian, mempercepat kinerja
harddisk, menjaga keamanan data anda dengan pemisahan data dan sistem. Ketika
sistem rusak, data tidak terpengaruh. Selain itu, mempermudah anda dalam
melakukan penginstalan beberapa sistem operasi agar bisa dual boot atau
bahkan lebih.. hehehe.
Beberapa jenis partisi, yaitu:
· Partisi Primary atau partisi
utama atau biasanya kita kenal dengan C. Partisi ini fungsinya untuk
menginstalasi sistem operasi, kita bisa menginstal sistem operasi lebih dari
satu dan pastinya kita membutuhkan lebih dari satu partisi primary. Dan OS yang
bisa booting dari partisi Primary yaitu DOS, WIn 3.x dan Win 4.x. Sedangkan
untuk OS lain seperti Win NT, Linux, bisa booting dari jenis partisi Logical..
Jumlah maksimal dari partisi ini maksimal 4. Dan biasanya kita bisa membuat partisi
primary cuma 3, karena yang satunya digunakan sebagai system reserved (100 Mb).
· Partisisi Extended adalah
salah satu jenis dari primary partition. Jenis partisi ini tidak bisa
diisi dengan data, hanya sebagai wadah partisi logical. Dengan kata
lain, partisi Extended adalah partisi Primary yang digunakan untuk menampung
partisi Logical. Jumlah maksimal hanya satu.
· Partisi Logical
adalah partisi yang berada di dalam partisi Extended. Kita di sini dapat
membuat partisi lebih dari empat (drive letter sampai z).
Pembentukan partisi dapat dilakukan dengan banyak
program. Di lingkungan Windows sudah disediakan FDISK. Jika ingin mempartisi
tanpa menghapus data sebelumnya, dapat digunakan program Partition Magic.
Tapi biasanya pengguna lebih memilih menggunakan Disk
Management (DM) yang disediakan oleh manufacturer hardisk, karena kata mereka,
pabrik pastilah lebih tahu tentang hardisk yang mereka produksi, sehingga
program dari manufacturer lebih cocok dengan hardisk tersebut.
Dalam lingkungan linux, dapat digunakan DRUID dan
FDISK (fdisk/cfdisk/sfdisk).
Tidak ada langkah-langkah baku untuk menyusun partisi,
namun sebagai gambaran, berikut adalah langkah-langkah untuk menyusun partisi
untuk hardisk baru, atau dianggap baru, hehe.. :
1. Buat partisi
primary sebesar yang dibutuhkan. Untuk Windows 4.x, file-file utama dan
aksesorisnya membutuhkan sekitar 5 GB, untuk persiapan perkembangan file-file
driver dan library Windows, sediakan sekitar 10 GB.
Untuk Windows XP, ME, NT, sediakan sekitar 25 GB.
Untuk Swap Linux beri saja 2 GB, untuk full install,
sediakan saja 20 GB.
2.Tentukan dulu
partisi-partisi yang lain, hitung di atas kertas, jenis dan ukurannya.
Misalnya
Media
perkirakan menghabiskan 40 GB, Master cukup 60, Game sediakan saja 100 GB.
hehehe…
Itu semuaadalah contoh, dan yang pastinya itu terserah
pengguna.
3. Setelah
ditentukan, hitung total besarnya. Sesuai contoh di atas menghabiskan 200
GB, maka sebesar itulah partisi Extended dibuat.
4. Buat
partisi-partisi logical sesuai dengan ukurannya di dalam partisi Extended.
5. Set status
partisi primary menjadi ACTIVE. Jika tidak maka jangan harap hardisk anda bisa
booting.
6. Jika anda
melakukan itu semua melalui program Partition Magic, maka ketika partisi
diciptakan akan langsung diformat. Jika dengan program FDISK, maka anda harus
keluar dari FDSIK, lalu restart, baru kemudian memformat satu persatu partisi
yang baru di buat.
Pertimbangan dalam membuat Partisi
Banyak di antara pengguna yang memecah hardisknya,
sesuai dengan kebutuhan. Dalam kasus tertentu, cara tersebut memang benar, tapi
kurang tepat. Karena ada faktor-faktor pertimbangan untuk membentuk partisi.
Beberapa faktor antara lain :
* Semakin besar kapasitas suatu partisi, maka semakin
berat maintenance-nya. Misalnya kegiatan defrag, scanning, dan lainnya.
* Dengan mencampur semua data pada satu partisi, maka
kemungkinan kehilangan semua data semakin besar.
Banyak sekali kasus rusaknya FAT (File Allocation
Table) atau Root directory, baik oleh virus atau kegagalan sistem. Jika FAT
atau Root directory rusak, maka isi satu partisi tersebut juga rusak. Jika
dipisah dalam partisi yang berlainan, akan memperkecil kemungkinan kejadian di
atas.
* Semakin sedikit jumlah partisi, semakin kecil
kemungkinan jumlah Sistem Operasi yang terpasang, karena setiap sistem operasi
mempunyai jenis file system sendiri-sendiri, sedangkan satu partisi hanya bisa
mempunyai satu jenis file system.
* Dengan memecah menjadi sejumlah partisi yang
dibutuhkan, lebih mudah untuk mengorganisir lokasi file. Misalnya, perlu
dipisah antara data untuk master, film, game, file swap, dll. Sehingga mudah
untuk pencarian dan backup.
Katakanlah anda memakai komputer hanya untuk
multimedia dan game, paling banyak hanya membutuhkan 2 partisi. Kalau hardisk
500 GB dipecah menjadi 2 partisi tentu akan berat maintenancenya. Untuk kasus
seperti ini, lebih baik jika TIDAK semua kapasitas hardisk digunakan, cukup
diambil sesuai dengan kebutuhan.
Jenis file sistem
File sistem adalah metode penyimpanan dan
pengaturan berbagai file dan data-data di dalam komputer agar mudah
dicari dan diakses. Proses pembuatan file sistem disebut dengan format. Sistem
operasi pada umumnya menerapkan file sistem yang berbeda satu sama lain.
Berikut adalah file sistem di microsoft windows:
· FAT 12/16 adalah jenis file sistem yang
mulai digunakan pada saat DOS. FAT 12/16 diperkenalkan Windows pada awal
perkembangannya. FAT12/FAT16 memiliki banyak kelemahan seperti keterbatasan
penamaan file, dan ekstensi maksimum file yang didukung hanya 3 digit (seperti
.exe) . Besar maksimal partisinya hanya 2 Gb.
· FAT 32 adalah file sistem yang mulai
diperkenalkan pada Windows 95. FAT 32 tidak menyediakan fasilitas enkripsi pada
file sistem sehingga keamanan operasi menjadi rentan.
· FAT64 merupakan penyempurnaan FAT
dengan fitur tambahan yang diambil dari NTFS. exFAT didukung penggunaannya oleh
Windows generasi terbaru seperti Windows 2003, Windows Vista, Windows 2008, dan
Windows 7.
· NTFS adalah
file sistem yang mulai diperkenalkan pada Windows NT. Menggunakan beberapa
fungsi tambahan kompresi, enkripsi, kuota, dan kecepatan yang lebih baik dari
pada FAT 32.
Berikut adalah file sistem di
linux:
· Ext2 adalah file sistem yang diperuntukan untuk Linux. Ext2 membagi
file sistem menjadi blocks. Secara teori dengan block 1 KB, Ext2 dapat
menyimpan satu file hingga 16 GB dengan besar partisi mencapai 4 TB( Tera
Byte).
· Ext3 adalah penerusan dari Ext2
dengan penambaham fitur journaling file system. Journaling file system
adalah file sistem yang menyimpan log perubahan di jurnal sebelum
ditulis ke dalam harddisk sehingga file sistem tidak corrupt ketika
komputer mati tiba-tiba atau sistem yang crash.
· Ext4 dirilis secara komplet dan stabil
berawal dari kernel 2.6.28. Ext4 mempunyai pengalamatan 48-bit block
yang artinya dia akan mempunyai 1EB=1,048,576 TB ukuran maksimum file size-nya,
fast fsck, journal check-summing, dan defragmentation support.
· Reiser file
sistem memiliki jurnal yang cepat, mirip Ext3 file sistem. Dibuat berdasarkan balance
tree yang lebih cepat dan efisien dalam pemanfaatan disk. Jika kita menulis
file 100 bytes, hanya ditempatkan dalam satu blol. File sistem lain
menempatkannya dalam 100 blok dan menghemat disk sampai 6 %.
· Swap adalah
jenis file sistem yang digunakan sebagai virtual memori. Virtual memori
adalah bagian dari harddisk yang digunakan untuk menyimpan data-data memori
apabila memory full. Besar swap yang dibutuhkan 2 x kapasitas RAM.
Namun, bila anda memiliki memori yang besar, anda cukup gunakan 1 x kapasitas
RAM atau lebih kecil.
Low Level Format adalah melakukan Zero Fill hardisk agar
dapat dikembalikan ke Factory Default atau standart pabrik, LLF yang dilakukan
kurang hati-hati dapat merusak hardisk secara permanent, secara umum sebenarnya
Low Level Format berfungsu untuk membuat line kembali pada track dan sector di
hardisk, kemudian menulis ulang struktur hardisk sesuai standart pabrik, jadi
format seperti ini adalah format sebenarnya.
Fungsi dari LLF ini adalah :
1. Memperbaiki struktur hardisk yang rusak ke kondisi
standart pabrik
2. Memperbaiki Bad Sector walau tidak 100 %
3. Meleyapkan virus partisi
4. Melenyapkan data agar sulit diangkat kembali
Beberapa uility yang bisa digunakan untuk melakukan
LLF format adalah seperti Disk Manager, Ontrack, atau memnggunakan ulitiy dari
pembuat hardisk tersebut.
Hight Level Format memang berbeda dengan Low Level
Format, dengan melakukan format tinggi ini tidak akan berpengaruh pada hardisk
tersebut, proses hight level format ini adalah proses pembuatan struktur file
sistem, nantinya hradisk bisa digunakan untuk program dan data-data, contoh
program format tinggi ini adalah DOS Format, setelah melakukan creat disk
dengan FDISK, membuat struktur ulang data, partisi, boot sector dan file
alocation table, Hight level format hanya bisa dilakukan jika hardisk terlah
terpartisi. Fungsi dari HLF ini semacam baca tulis, tidak ada pengaruh langsung
dari hardisk itu sendiri, jika ada rumor atau isu bahwa format bisa merusak
hardisk itu bukan kerana formatnya namun lebih kepada kondisi hardisk, misal
hardisk yang dalam kondisi sekarat, diformat juga belum tentu kembali normal
namun malah lebih parah, ini disebabkan berbagai faktor, seperti listrik yang
tidak stabil, atau MTBF ( Mean Time Between Failure ) alias masa umur hardisk
itu sendiri, semua hardware mempunyai MTBF tersendiri tak terkecuali hardisk.
Utility untuk melakukan format ini di samping DOS
Format, ada juga Partition Magic, Acronis, EASEUS Partition Manager, dan lain
lain, baik yang versi gratisan maupun berbayar, semuanya mempunyai fungsi sama,
membuat partisi dan memformatnya. jadi secara umum fungsi format adalah :
1. Bisa memperbaik hardisk yang kena bad sector secara
elektromagnetic bukan fisik
2. Melenyapkan data secara tidak permanen.
3. Membuat struktur ulang hardisk.
Merawat Harddisk
· Jangan Sampai harddisk Mendapatkan
Suhu yang terlalu panas
· Hindari
guncangan biasanya laptop yang sering dibawa-bawa dengan motor banyak sering
terjadi guncangan.
· Matikan
komputer dengan prosedur atau cara yang benar. Dan hindarkan dari yang namanya
ngelag, hehe…
· Jangan
menutup rapat-rapat lubang casing, karena tidak ada tempat fertilasi.
· Sering
memeriksa kipas power supply, dan pastikan kipas berputar.
· Jangan
membuka harddisk pada saat komputer hidup.
· Lakukan
defrag harddisk dan Disk cleanup (klik kanan partisi, properties, disk cleanup)
· Menjaga
kapasitas Harddisk.
Gejala:
Komputer tidak mau booting, Setelah memasang hard disk yang baru, komputer tidak mau booting dan tidak ada pesan kesalahan yang muncul pada layar monitor.
Solusi:
Komputer tidak mau booting, Setelah memasang hard disk yang baru, komputer tidak mau booting dan tidak ada pesan kesalahan yang muncul pada layar monitor.
Solusi:
1. Matikan komputer, buka casing komputer dan
lepaskan hard disk dari casing, dengan terlebih dahulu melepaskan skrup yang
terpasang pada hard disk.
2. Pastikan jumper yang terpasang pada hard
disk, posisinya sudah benar.
3. Pasang kembali hard disk dan Remount your
drive in the computer dan tutup/pasang kembali tutup pada casing komputer.
4. Masukkan disket bootable pada drive A dan
hidupkan komputer. Jalankan program Disk Manager dengan cara masukkan disket
Disc-Wizard ke drive A dan ketik A:XDM. Kemudian tekan tombol ENTER.
5. Ikuti instruksi yang ada di Disk Manager
untuk menginstall dan memformat hard disk.
6. Setelah program Disk Manager selesai
dijalankan, booting kembali komputer.
Gejala:
Pada DOS muncul pesan kesalahan “Disk Boot Failure,” “Non-System Disk” atau “No ROM Basic – SYSTEM HALTED”.
Solusi:
Pada DOS muncul pesan kesalahan “Disk Boot Failure,” “Non-System Disk” atau “No ROM Basic – SYSTEM HALTED”.
Solusi:
1. Install kembali file
sistem DOS menggunakan utility DOS SYS.
2. Cek semua kabel yang terpasang pada
motherboard.
3. Gunakan FDISK untuk melihat apakah partisi
primer (biasanya diatur untuk hard disk dan digunakan untuk booting pertama
kali) sudah aktif atau belum.
4. Cek apakah hard disk terkena virus atau
tidak, dengan menggunakan anti virus.
Gejala:
Pada sistem muncul pesan kesalahan: “HDD Controller failure”.
Solusi:
Amati dan perhatikan jumper pada hard disk sudah benar atau belum. Kalau belum segera masukkan sesuai dengan urutannya.
Pada sistem muncul pesan kesalahan: “HDD Controller failure”.
Solusi:
Amati dan perhatikan jumper pada hard disk sudah benar atau belum. Kalau belum segera masukkan sesuai dengan urutannya.
Gejala:
Ketika menghidupkan komputer. Pada waktu menghidupkan kompmter, layar monitor tetap hitam dan tidak berubah.
Solusi:
Ketika menghidupkan komputer. Pada waktu menghidupkan kompmter, layar monitor tetap hitam dan tidak berubah.
Solusi:
1. Pastikan kabel monitor sudah terpasang di
casing komputer dan power monitor sudah dihidupkan.
2. Pastikan kabel dari VGA Card sudah terpasang
di slot pada casing komputer dengan benar dan masuk ke slot pada monitor dengan
baik.
3. Restart kembali komputer.
Gejala:
Ketika menghidupkan komputer, di layar monitor muncul pesan kesalahan: “Drive not Ready”.
Solusi:
Ketika menghidupkan komputer, di layar monitor muncul pesan kesalahan: “Drive not Ready”.
Solusi:
1. Cek koneksi semua kabel. Pastikan pin 1 pada
drive dihubungkan ke pin 1 pada hard-disk controller.
2. Pastikan daya power suppy cukup dengan
kebutuhan.
3. Booting kembali computer.
Gejala:
Pada FDISK muncul pesan kesalahan, “No Fixed Disk Present’.
Solusi:
Pada FDISK muncul pesan kesalahan, “No Fixed Disk Present’.
Solusi:
1. Pastikan daya power supply cukup
dan sesuai dengan kebutuhan.
2. Cek isi dari drive pada waktu
melakukan setup pertama kali.
3. Cek apakah terjadi konflik pada
alamat atau port I/O.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar